Saturday, August 15, 2015

Laut Bukan Tempat Sampah Bukan Jamban

sumber: google.co.id
Kota Poso, sepintas denger namanya serem pasti. Coba aja masukin 'keyword' ke search egine lalu tekan enter! Pasti yang keluar berita dan foto-foto yang sadis dan bengis. Yah siapa sih yang ga tau tragedi Poso yang ga diusut tuntas apa penyebabnya, tapi ya syudalah yah masyarakat Poso udah hidup damai lagi dengan Pola kemasyarakatan yang baru. Kota Poso, kota ajaib, ini asumsi saya yah. Kota kecil yang klo ga rusuh saya jamin pasti lebih maju dibanding daerah lain di Sulteng. Sebagai putra daerah yang sempat ngerasain masa-masa tentramnya Poso sebelum konflik, saat konflik dan pasca konflik kadang miris liat suasana Poso sekarang, terutama  bidang lingkungan.

Thursday, August 6, 2015

Kepulauan Togean (3)



Hari keempat trip di Togean saya dan Mika hanya snorkling di depan cottage Pulau Kadidiri, untuk gabung dengan traveler lain sudah full booked. Kami hanya menghabiskan setengah hari di Kadidiri dan lanjutin perjalanan ke Pulau Katupan. Kami milih pulau itu karena di sana ada perkampungan, desa Katupan juga berhadapan dengan Pulau Pengempa aka Tomken Island pulau kecil yang hanya berisi satu resort, pemiliknya dan dikelola oleh keluarga warga Katupat sendiri, mereka juga punya penginapan yang lebih murah di Pulau Katupat. Jadi kalo mau mampir di desa Katupat bisa pilih penginapan di situ lalu gabung ikut trip share cost dengan traveler di pulau Pangempa.

Tuesday, May 5, 2015

#Kepulauan Togean (2)

2. Pulau Kadidiri


Dari Pulau Enam kami menuju Wakai di hari ke-3 trip, diantar pake perahu ketinting sama sepupu yang kebetulan mau belanja ke pasar Wakai. Pasar terbesar sebagai sentra ekomoni di kepulauan ini ada disana, desa paling rame, falisitas perkantoran, kesehatan, pendidikan ada di Wakai, disini juga pintu gerbang menuju dan kembali dari Kepulauan Togean. Konon sudah diresmikan rumah sakit paling modern se-Sulteng untuk fasilitas pendukung destinasi wisata unggulan. Suasana pelabuhan Wakai masih sepi, hanya perahu-perahu parkir yang penuh di pinggir tanggul pelabuhan, sambil nunggu kapal kami cari warung terdekat untuk neduh dan cari minuman dingin. Maklum sudah berada digaris ekuator jadi panasnya poool guys.

 Di Wakai juga baru nemuin jaringan hp lagi, di Pulau Enam hanya ada di satu titik jadi tempat itu kaya antrean wartel :-p. Setelah dapat jaringan baru kita coba hubungi ini itu, si Mika coba kontak CP beberapa resort dan cottage untuk volunteer disana. Salah satunya anak pemilik resort di Kadidiri yang intens komunikasi dengan Mika. Siang itu dua kapal skaligus sandar di dermaga Wakai, KM Lumba-lumba dan Togean yang baru saja tiba dari Ampana dan siap menuju ke pulau-pulau. Makanya waktu kapal-kapal bunyiin klaksonnya kami buru-buru naik ke salah satu kapal taunya untuk ke Pulau Kadidiri tinggal lanjut pake perahu sewa atau taxi perahu aja. hahaha. konyol turun dari kapal satu naik ke kapal satu lagi, taunya pake perahu.