Cunca Rami dari kejauhan |
Beranjak
meninggalkan Labuan Bajo, namun masih di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
Wilayah ini memiliki bermacam-macam potensi untuk diexplore. Masih tak bisa
dipisahkan dengan produksi kopi robustanya, kondisi alamnyapun tak kalah
menyimpan potensi besar yang sanggup memanjakan traveler yang mengunjungi.
Sebut saja
Danau Mbeliling, di kabupaten Mbeliling yang merupakan salah satu tempat
digelarnya rangkaian acara Sail Komodo. Dan yang akan saya ulas di sini adalah
kolam para bidadari “Cunca Rami”. Mungkin masih ada yang awam dengan nama yang
satu ini, cunca dalam bahasa lokal adalah air terjun, rami adalah hutan, cunca
rami adalah air terjun di tengah hutan tepatnya hutan Mbeliling. Air terjun
setinggi i 70 meter ini, menghujam deras dari ketinggian yang di kelilingi
pepohonan-pepohonan yang sangat lebat di sekitarnya.
Kolam Cunca Rami |
Pada bagian
bawah berbentuk kolam yang dalam, itulah yang kami sebut dengan “kolam para
bidadari”, keindahan yang diberikan sang Ilahi di bumi Flores membuat kita
berdecak kagum, atas kebesarannya di Cunca Rami. Air di cunca Rami tak pernah
berhenti, meski kami dating bukan pada musim penghujan tapi bisa disaksikan
betapa melimpahnya sumber daya air yang ada. Jiwa pada musim penghujan air terjun ini akan lebih besar, kita tidak
bisa duduk-duduk di atas batu besar yang mengelilingi kolam cunca Rami.
Cunca Rami
terletak di Desa Wae Lolos kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa
Tenggara Timur. Ada dua jalur akses menuju tapi saya sarankan melewati Desa Wae
Lolos, meski bisa di bilang berat untuk pejalan pemula. Saya dan kawan-kawan
ketika berkunjung kesana dalam rangka tugas lapangan, selama meng explore
wilayah Flores kami menggunakan sepeda motor. Saat itu kami meilih jalur Wae
Lolos, yang jalannya cukup baik, meski kita akan menemukan jalan yang putus oleh
aliran air, atau semacang sungai dadakan. Menuju ke sana anda akan menemukan
masyarakat yang akan menanyakan jika ke mana tujuan anda, jika ke Cunca Rami
mereka akan menawarkan jasa pengantaran. Karena Cunca Rami sudah sangat popular
di telinga wisatawan asing. Sehingga mereka sering memberikan panduan kepada
wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Cunca Rami.
Sedikit narsis |
Kedatangan
kami ke Desa Wae Lolos sebenarnya untuk bertemu Bapak Kepala Desa Wae Lolos.
Berhubung si Bapak Kepala Desa belum tiba, salah satu warga menawarkan untuk
berkunjung ke Cunca terlebih dahulu. Perjalan tracking ke Cunca memakan waktu
normal satu jam. Kami hanya memiliki waktu satu setengah jam untuk perjalanan
dan menikmati cunca. Jadi kami putuskan untuk jogging menuju ke sana, sebagai
kosekuensi meski jalaur yang kami lewati tidak mudah. Menanjak, menurun, menyeberang
sungai, melompat dari satu batu ke batu lainnya. Perjalanan ini memakan tumbal,
Arfi salah satu rekan terjerembab ketika sedang menyeberangi sungai.
Setelah
jogging menyusuri jalan setapak hutan Mbeliling selama kurang lebih setengah
jam akhirnya mulai terdengar jelas desus suara benturan air. Tampak dari
kejauhan air cunca yang menghujam ke permukaan air membentuk garis putih tak
beraturan yang ditutupi oleh ranting dan cabang-cabang pohon. Ketika tiba di cunca kami disambut oleh
percikan-percikan air yang terbawa oleh angin kencang yang turun bersama air
yang jatuh, bebatuan besar yang mengelilingi kolam alami menjadi tempat pilihan
kami untuk beristirahat sejenak.
Batu-batu disekitar kolam Cunca |
Sisa waktu
yang kami miliki tinggal satu jam, benar-benar harus dimanfaatkan. Ketika itu
sudah pukul lima sore, tak ada yang mandi terjun ke sungai karena hawa terlalu
dingin hanya sekedar membasuh untuk menyegarkan tubuh yang capek seharian
berkeliling. Kondisi kembali segar, momen sudah terabadikan, kami kembali ke
kampung untuk menemui Bapak Desa. Dan
urusan kami selesai, ditambah sedikit obrolan, canda-tawa, cerita serta diskusi
sambil menikmati sebatang rokok, tepat pukul 17.30 kami berpamitan kepada
kepala Desa dan warga yang ada di rumah Kepala Desa untuk kembali menuju Labuan
Bajo. Hati-hati di jalan, semoga bertemu kembali pesan mereka.
Indonesia.Travel - http://goo.gl/pTZiA0
Indonesia.Travel - http://goo.gl/pTZiA0
No comments:
Post a Comment